Thursday, 29 December 2016

Media Tanam : Pasir Malang

Status : Draft

Ketika menggunakan media pasir malang, ketika siklus awal tanam pertama menanam kangkung (jenis tanaman lain menunggu konfirmasi dari yang sudah pernah mencoba), sangat jarang ditemu gejala kekurangan Fe pada tanaman, beda halnya ketika media tanam menggunakan hydroton, kekurangan Fe begitu terlihat. Hal ini, mungkin karena di pasir malang itu sendiri terdapat kandungan Fe.

Pasir Malang, diuji menggunakan Sinar X SEM-EDX memiliki kandungan material C,O,Na,Mg,Al,Si,K,Ca,Ti dan Fe serta komposisi senyawanya yaiitu, Na2O,MgO,Al2O3,SiO2,K2O,CaO,TiO dan FeO. [1]

Referensi


  1. Uji Kandungan Pasir Malang Sebagai Media Penyeimbang Kualitas Air pada Akuarium, http://digilib.unikal.ac.id/index.php?p=show_detail&id=719&keywords=

Tuesday, 13 December 2016

DIY Aquaponik ala L Sapar Badullah‎

DIY Aquaponik ala L Sapar Badullah‎
1. Tandon 1 m3
2. GB
3. SLO
4. RFF
5.. Bio Filter
6. Sump tank
@ Rencanax Ikan Nila. 

Thursday, 8 December 2016

Liputan Aquaponik Trubus : Sistem Aquaponik Ala Hz Azmi

Berikut adalah beberapa cuplikan liputan Aquaponik ala Hz Azmi oleh  Trubus, yang dishare oleh Hz Azmi sendiri di BBQ , semoga bisa menjadi inspirasi kita bersama (silahkan klik, untuk melihar gambar yang lebih besar):








Metode sederhana Membungkus Sayuran Hampa Udara

Referensi

  1. Vacum Sealing without Equipment, https://www.youtube.com/watch?v=9Lh6lGj20Jw

Saturday, 12 November 2016

Sistem Aquaponik "Tanpa Filter"

Oleh : Pak Indra Gunawan




Menjawab pertanyaan, boleh tidak aquaponik tidak memakai filter, jawabnya adalah: Ya, sistem aquaponik yang dipakai di pekarangan rumah saya tidak memakai filter apapun juga selain memakai growbed seperti yang terlihat di gambar di bawah ini. Ini bisa dilakukan dengan syarat-syarat tertentu:

  1. Growbed-nya harus memakai sistem pasang surut dan bell siphon.
  2. Media growbed harus berukuran antara 1-2 cm.
  3. Growbed harus diberi cacing tanah.
  4. Growbed hanya menanam tanaman berumur pendek, yaitu sayur yang sekali panen. 
  5. Setiap panen, growbed harus dibiarkan kering dengan mencabut bell siphon dan berikut stand pipe-nya selama 10 hari. TETAPI, air TETAP dibiarkan mengalir. Tujuan dari point ini adalah mengizinkan waktu bagi cacing untuk mengurai akar-akar dan bahan-bahan organik yang bisa menyumbat aliran air.
  6. Setiap growbed 1/2 drum hanya untuk makanan ikan sekitar 35 gram/har/growbed, tidak lebih dari itu.

Yang paling penting dalam sistem seperti ini, senjata rahasianya, yaitu cacing tanah, yang membantu dengan efektif mengurai kotoran ikan, beserta hal-hal organik lainnya. Nah, apakah dengan bell siphon sebagian kotoran ikan akan tertarik kembali ke sump tank dan fish tank? Bisa saja, tetapi akan berputar kembali dan sangkut di growbed untuk diurai oleh cacing.

Dan, yang berancun bagi ikan, sebenarnya bukan kotoran yang tidak larut dalam air, justru kebalikannya, yaitu apa yang larut dalam air itu sendiri. Isilah kerennya, yang perlu dikhawatirkan adalah TDS (Total Dissoved Solids/total yang larut dalam air) bukan TSS (Total Suspended Solid, total yang mengapung di air/tidak larut). Itu dengan pengecualiannya, yaitu untuk ikan-ikan yang membutuhkan kejernihan dalam penjagaannya, seperti ikan trout (tidak dibudidayakan di sini), ataupun Koi.

Sebenarnya cara ini adalah yang terbaik, karena kotoran ikannya tidak dibuang percuma (kalau pakai filter), tetapi diurai oleh cacing untuk kesuburan tanaman. Itu juga alasannya, tanaman yang memakai growbed saja kelihatan jauh lebih sehat daripada yang tidak memakai growbed atau mengandalkan sistem filter.

Pertanyaan bonus, bisakan tebar padat ikannya? Bisa saja, asalkan jumlah makanan ikan per setiap growbed tidak melebihi 35 gram/hari/growbed. Yang membuat mampet, penyelesaian seperti yang saya sebut di atas, dibiarkan kering dengan air masih berjalan.

Membuat Sendiri Kolam Terpal

Status : Draft

Panduan Pertanyaan :

  1. Bahan-bahan yang diperlukan ?
  2. Peralatan yang dibutuhkan ?
  3. Drain ? 

SLO


Pemasangan PVC di Kolam Terpal


Memperbaiki Terpal yang bocor


Berikut adalah cara memperbaiki terpal yang bocor yang disarankan oleh August Isoneday di group Komunitas Budidaya Ikan Gurame, Nila, Mas, Patin, Bawa, Lele Sumedang

Terpal bocor
Triplek / media yg datar
Ampelas
Lem Aibon
Plastik tipis, recomend yang transparan, jangan yang hitam
Kertas hvs
Setrikaan
Gunting.
Langkah menambal kolam terpal yang bocor:
  1. Letakan terpal di atas media datar semisal triplek
  2. Bersihkan dengan amplas
  3. Laburkan lem aibon di atas bagian yg bocor dan skitarnya, biarkan hampir kering
  4. Laburkan lem aibon pada plastik, biarkan hampir kering
  5. Tempelkan plastik & terpal yg sudah dilaburi lem
  6. Tutupkan kertas hvs di atas plastik
  7. Panaskan strikaan, lalu gosokan keatas kertas hvs
  8. Jika dikehendaki, dobel tambalan dengan mengulangi langkah 2 tadi di atas plastik tambalan
  9. Lakukan hal yg sama pada bagian belakang terpal yg bocor tadi.
  10. Jangan lupa rapihkan plastik tambalan dengan gunting
Referensi

Thursday, 3 November 2016

Mengenal Monsanto

Status : Draft 

Panduan Pertanyaan : 

  1. Apa itu Monsanto ? 
  2. Apa itu GMO ? 
  3. Mengapa begitu banyak pertentangan terhadap Monsanto di seluruh dunia ?
  4. Berapa % pemulia tananaman di Nusantara yang dapat memasuk kebutuhan benih dalam Negeri ? 
  5. Bagaimana kita membedakan benih yang GMO dan yang bukan ?

Referensi

Friday, 28 October 2016

Belajar Akuaponik Bareng di Jogja

Lokasi : 15 menit dari Kotagede Yogyakarta


Mari manfaatkan hari minggu anda dengan belajar bareng dan diskusi akuaponik.

Materi yang bisa dipilih:

  1. Akuaponik dasar 
  2. Filter dan Mineralisasi 
  3. Dasar-Dasar membuat dan merancang sistem akuaponik 
  4. Tips dan trik dalam akuaponik 
  5. Ikan dan tanaman dalam akuaponik 


Karena keterbatasan tempat, peserta maksimal 5 orang.

Tidak dipungut biaya

Yang berkenan hadir, bisa mengisi daftar di kolom komentar atau melalui WA. 082133299889

Friday, 21 October 2016

Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Status : Draft

Ketika berbicara ikan mas, kita harus luruskan dulu, yang dimaksud ikan mas yang mana ? ikan mas biasa atau yang biasa dikonsumsi (Cyprinus carpio) atau ikan mas hias (Carassius auratus) [1] ?


Breeding (Pembenihan)


Untuk pembenihan skala kecil, dapat membaca [7]

Referensi


  1. Ikan Mas, https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_mas_(disambiguasi)
  2. Informasi Carassius auratus di USGS, https://nas.er.usgs.gov/queries/factsheet.aspx?SpeciesID=508
  3. Goldfish, https://en.wikipedia.org/wiki/Goldfish
  4. Carp Species, http://catsandcarp.com/carp-fishing-basics/carp-species/
  5. Carp, https://en.wikipedia.org/wiki/Carp
  6. Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758), http://www.fao.org/fishery/culturedspecies/Cyprinus_carpio/en
  7. A Small-scale Hatchery for Common Carp, http://docs2.openthinklabs.com/home/kedaulatan-pangan/PNABF176.pdf?attredirects=0&d=1

Thursday, 20 October 2016

Beasiswa Studi Singkat Pertanian: Produktivitas, Jejaring (Network) dan Globalisasi untuk Pertanian Lahan Kering

Beasiswa ini hanya untuk Warga Negara Indonesia yang berdomisili atau bekerja di Provinsi yang menjadi target (Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, NTB, dan Jawa Timur).

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi : https://australiaawardsindonesia.smartygrants.com.au/STAAgriculture

Friday, 14 October 2016

Barrel (Drum)

Status : Draft


Drum bervolume 200 Liter

Drum 200 liter seperti gambar diatas, biasa digunakan untuk kebutuhan aquaponik, istilah yang umum di luar sana adalah : barrelponics.

Drum ini dapat dijadikan growbed ataupun fishtank.

Jika dijadikan sebagai fishtank, agar dapat lebih bertahan dalam waktu yg lama, dan tidak penyok-penyok, salah satu striknya adalah dengan membuatnya seperti ini :

Cara Pembuatan Fisthank dari Barrel yang disarankan oleh Rusdy Hidyatmojo

Barrel (Drum) Tembus Pandang 



Untuk kebutuhan edukasi atau show, tentu drum yang memiliki area transparan, seperti gambar diatas, sangat menarik.

Bahan yang dibutuhkan adalah acrylic (gunakan yg ketebalannya 5 mm), baut (gunakan yang stainless agar tidak berkarat) dan lem silicon yang kering nya lama (24 jam), agar hasilnya bagus dan tidak bergelombang.

Referensi


  1. Diskusi Fishtank Transparan di BBQ, https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10210703249440603&set=gm.1814410608830528&type=3

Thursday, 13 October 2016

Ikan Patin

Status : Draft

Panduan Pertanyaan :
  1. Dimana saya bisa membeli bibit ikan patin ? 
  2. Kriteria bibit ikan patin yang baik ? 
  3. Bagaimana cara mengembangbiakkan ikan patin ? 
  4. Tips agar ikan patin cepat besar ? 


Ukuran Kolam Ikan


Ukuran kolam ikan sangat berpengaruh terhadap percepatan pertumbuhan ikan patin, jika ukuran kolam nya kecil, maka pertumbuhan ikan patin akan kurang. Jadi lebih besar ukuran kolam, kolam maka akan labih baik. 


Mengembangbiakkan Ikan Patin 

Dapat membaca [2]

Referensi

  1. Indonesia Perlu Belajar Pengolahan Ikan Patin dari Vietnam, http://www.beritasatu.com/ekonomi/331623-indonesia-perlu-belajar-pengolahan-ikan-patin-dari-vietnam.html
  2. PENGUJIAN FERTILITAS PATIN PASUPATI SECARA INTERNAL DAN EKSTERNAL MENGGUNAKAN PATIN SIAM Pangasianodon hypophthalmus (Sauvage, 1878) DAN PATIN JAMBAL Pangasius djambal Bleeker, 1846 [Fertility Evaluation of Pasupati Pangasiid Catfish Internaly and Externaly Using Striped Pangasiid Catfish Pangasianodon hypophthalmus (Sauvage, 1878) and Jambal Pangasiid Catfish Pangasius djambal Bleeker, 1846], https://media.neliti.com/media/publications/227780-pengujian-fertilitas-patin-pasupati-seca-31768272.pdf

Sirkulasi Awal Sistem Aquaponik : Mengembangbiakkan Bakteri Nitrifikasi

Status : Draft
Panduan Pertanyaan : 

  1. Apa saja yang perlu diperhatikan pada prosess fisless cycle ?

Fishless Cycle (Sirkulasi Tanpa Ikan)

Fishless Cycle (Sirkulasi Tanpa Ikan) adalah salah satu langkah awal yang harus dilakukan untuk mengembangbiakkan bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas dan Nitrobacter). 

Agar bakteri nitrikasi dapat berkembang dengan baik, maka kita perlu menambahkan pakan yang kaya dengan amonia (rumus kimia : NH3), pakan nya bisa menggunakan : pelet, urin atau potongan ikan/daging. 

Disarankan juga untuk menambahkan rumput laut, karena  di rumput laut terkandung nutrisi mikro yang dibutuhkan oleh tanaman. 

Biarkan proses sirkulasi awal berjalan selama 6 minggu [1]. 

Masukkan benih ikan, pastikan benih ikan yang didapatkan kualitasnya baik, jika benih ikan beli dipasar yang biasanya benihnya disimpan di tempat yg kecil, usahakan belinya di waktu pagi hari. Jika dalam beberapa hari, ada ikan yang mati, kemungkinan proses nitrifikasi nya belum berjalan sempurna, tapi jika masih ada ikan yang bertahan hidup, insyaAllah, sistem makin lama akan makin "sempurna"

Referensi

Tuesday, 11 October 2016

Belajar Bareng Kimia Sambil Bekerja Bareng Merebut Kedaulatan Pangan #Nusantara

Status : Draft

Panduan Pertanyaan :

  1. Konsep Kimia Dasar apa saja yang bisa diamati di Sistem Aquaponik ?

Mengukur pH air larutan CaCO3/Dolosit (Alami)


....

Mengukur pH Air Hujan 


....

Mengukur pH air larutan CaO/Dolomit

....

Mengukur pH air larutan Daun Pandan

...

Mengukur pH air larutan Pepaya

...

Mengukut pH air dari rendaman fermentasi dedak

....

Referensi


  1. Hujan Asam, https://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam
  2. Hujan Basa, https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130527030804AAOkXhX

DIY Aquaponik : Selfish Basterd Aquaponics - SBAP

Status : Draft

Referensi


  1. Selfish Basterd Aquaponics -SBAP, http://aquaponicsnation.com/forums/topic/5456-selfish-basterd-aquaponics-sbap/

Sunday, 9 October 2016

Kampung/Desa Aquaponik

Status : Draft

....

Referensi


  1. Kampung Akuaponik : Pemodelan Teknologi Akuaponik Guna Meningkatkan Keterampilan dan Kemandirian Masyarakat Tempilang, http://onesearch.id/Record/IOS1879.article-84

Sunday, 2 October 2016

Mina Padi

Status : Draft



Mina (ikan) Padi, merupakan sistem pertanian campuran, jika dipandang dari kacamata agronomi [1].
Mina padi ini, tidak atau belum dipraktekkan secara luas baik di Indonesia, maupun di belahan dunia lainnya.

Mina padi umumnya dipraktekkan di beberapa negara di Asia, khususnya di Filipina, Indonesia dan Jepang.  Salah satu alasan mengapa Mina Padi tidak umum dipraktekkan, karena dengan ditambahkan ikan, maka beban manajemen atau kerja pun  akan meningkat, sedangkan, peningkatkan beban ini sepertinya masih dianggap belum sebanding dengan keuntungan ekonomi yang didapat.

Referensi

Friday, 30 September 2016

Surat terbuka: Kenapa saya begitu menentang komersialisasi aquaponik?

Surat terbuka yang ditulis oleh Pak Indra Gunawan ini sangat menarik. Memang, Aquaponik paling efekfif adalah ukuran kecil, di perkarangan atau di belakang rumah kita, bayangkan efeknya, jika tata ruang di Negeri ini baik, sehingga setiap rumah memiliki lahan yang cukup dan mendapatkan intensitas matahari yang baik untuk membangun sistem aquaponik. Tentu ketahanan pangan keluarga akan lebih terbantu, sehingga, dalam lingkup yang lebih besar, jargon kedaulatan pangan bukan lagi sebuah pepesan kosong.


-- awal surat terbuka --

Surat terbuka: Kenapa saya begitu menentang komersialisasi aquaponik?

Oleh : Pak Indra Gunawan 

Jujur, menjadi pikiran saya, ketika kemarin seorang teman aquaponiker, kelihatannya sakit hati, dan mengganggap saya tidak merasa dia orang baik. Ini muncul dari perdebatan kami di group yang cukup sengit, mengenai penentanganku terhadap pelatihan aquaponik berbayar. Itu membuat saya merasa berhutang, untuk paling tidak menjelaskan, kenapa saya begitu menentang hal tersebut.

Alasan utama saya adalah: Di luar negeri, aquaponik telah terkenal sebagai jenis pertanian yang sering disalahgunakan untuk penggalangan dana secara tidak benar. Ini bisa sering dibaca oleh teman-teman yang mengikuti group UVI Aquaponics dan Aquaponics. Bahkan, sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa hampir tidak ada farm aquaponik manapun juga yang bisa berdiri sendiri (kecuali farm yang mempunyai niche market yang sangat khusus, atau farm yang berada di daerah yang sangat terbatas airnya), kalau tidak di-support dengan penyediaan training-training berbayar yang harganya mahal. Untuk menarik murid-murid, mereka memberikan janji-janji yang fantastis, tetapi sesungguhnya tidak bisa direalisasikan. Semua ini, tentu mempunyai dampak yang berbahaya. Baik merusak nama baik aquaponik itu sendiri, ataupun bisa membangkrutkan para pensiunan lugu yang terjebak dengan janji-janji bombastis tersebut. Sungguh mengenaskan kalau para pensiunan itu akhirnya kehilangan semua simpanan usia tuanya, hanya karena diinvestasikan ke process aquaponics yang tidak bisa menguntungkan seperti yang dijanjikan. Dan, dari semua yang paling terkenal dengan janji-janji bombastis adalah seorang dengan intial MH yang justru saat ini sering dikutip sebagai "pakar" di aquaponik Indonesia, bahkan sebagian dari janji-janji yang muluk-muluk itu, justru menjadi referensi dalam buku aquaponik Indonesia saat ini. Padahal janji-janji tersebut telah dimentahkan oleh para aquaponikers yang berpengalaman di luar negeri. Hal-hal ini menunjukkan trend yang berbahaya, kalau terus dibiarkan berlanjut juga di Indonesia. 

Sebagai seseorang yang telah menghabiskan 3 tahun terakhir secara intensif mempelajari hal ini, bahkan dalam 1 tahun lebih terakhir dengan full time, saya merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk paling tidak mencegah trend tersebut menyebar di Indonesia dan merusak kemungkinan aquaponik mempunyai peran penting terhadap ketahanan pangan di negeri tercinta ini. Tuhan telah mengizinkan bahkan untuk saya mempunyai kesempatan mendapat pengalaman melakukan percobaan dalam skala yang lumayan ukurannya (1,750 ekor ikan dan lebih dari 20,000 tanaman, dengan total biaya percobaan lebih dari Rp. 700 juta, termasuk gaji saya setahun, dan belum menghitung nilai tanah) untuk membuktikan bahwa hipotesa saya adalah benar, bahwa aquaponik, meskipun mempunyai tempat yang sangat baik bagi ketahanan pangan di Indonesia, tetapi bukanlah seperti yang janji-janji muluk-muluk yang menyesatkan tersebut. 

Pada saat yang sama, saya dan teman-teman yang bekerja sama, menemukan bahwa, dengan design yang benar, aquaponik dapat diterapkan dengan baik di pekarangan-pekarangan rumah atau tanah-tanah sempit, yang sangat membantu menaikkan kesejahteraan gizi dan kesehatan bagi seluruh keluarga. Itu menunjukkan potensi yang sangat besar untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan seluruh keluarga Indonesia yang mau melakukannya. Dan juga, dengan sendirinya memberikan Indonesia kebebasan dari ketergantungan akan bahan pangan dari negara lain. Saya sungguh tidak rela, kalau kesempatan itu hancur, hanya karena kehilangan kepercayaan orang-orang yang diakibatkan oleh janji-janji muluk yang tidak realistis dari orang-orang yang "menjual" training seperti di luar negeri. Itu akan merusak nama baik dan kemajuan dari aquaponik itu sendiri. 

Kita perlu mengembangkan aquaponik dengan corak Indonesia, yang tahan dan sesuai dengan iklim dan suasana alam Indonesia, seperti yang bertahun-tahun dikembangkan oleh orang-orang yang saya sangat kagumi seperti Pak Stephanus Nanang Dwianto dan Pak Henri Wiratsongko, yang kemudian membagikan ilmu itu dengan cuma-cuma, supaya bisa ditiru dan dikuasai semua orang dengan baik dan benar. 

Saya menulis ini bukan untuk berdebat, tetapi sekedar supaya bisa dimengerti, kenapa saya mengambil ini sebagai tanggung jawab moral saya setelah diberi Tuhan kesempatan untuk melihat semua ini. Saya khusus tidak share ini di group BBQ, karena kawatir para admin yang baru mungkin melihat ini sebagai kemungkinan provokasi. Tapi, kalau merasa ini perlu di-share juga, ya silahkan saja. Bagi saya, cukuplah saya bisa mengatakan ini supaya bisa dimengerti.

-- akhir surat terbuka --

BBQ sendiri belum mendapatkan data kuantitatif, cash-flow farm aquaponik komersial [1] yang memang 100% hidup dari hasil panen. Memang, banyak yang bisa dikomersialisasi dari aquaponik, selain menjual hasil panen berupa ikan dan sayuran atau buah, seperti [2] menjual produk-produk terkait aquaponik, memberikan layanan yang berhubungan dengan aquaponik seperti membuat desain, membangun dan memelihara sistem aquaponik, agrotourism, pendidikan agrikultur dan melakukan penelitian.

Referensi


  1. Aquaponik Skala Komersial, http://blog.belajaraquaponik.org/2015/06/aquaponik-skala-komersial.html
  2. Commercial Analyses, http://anacostiaaquaponics.org/production-analyses/

Wednesday, 28 September 2016

Cara menghitung Fe-chelate

Oleh : Pak Indra Gunawan 



Fe, besi, merupakan salah satu unsur yang selalu kurang di system aquaponik secara umumnya. Seperti yang dikatakan sebelumnya, ada tiga jenis Fe-Chelate, Fe-EDTA, Fe-DPTA, dan Fe-EDDHA. Yang paling umum disarankan untuk aquaponik adalah Fe-DPTA, yang stabil sampai pH 7.5. Nah, yang menjadi pertanyaan, bagaimana caranya menghitung jumlah Fe-DPTA yang perlu ditambahkan? Di bawah ini saya mencoba memberi contoh perhitungannya.


Masalah utamanya, Fe yang bisa langsung diserap tanaman adalah Fe-Chelate secara umumnya. Ini berarti tepungnya tidak murni Fe, tapi merupakan senyawa organi
k yang mengikat Fe. Karena Fe-Chelate merupakan sebuah senyawa, Fe hanya merupakan satu bagian dari total beratnya. Dan, ada kemungkinan juga, senyawa itu sendiri tidak 100% murni. Itu yang harus diperhitungkan. Biasanya oleh suppliernya, disebutkan jumlah % berat Fe di dalam tepung yang dijual. Sebagai contoh Fe-Dp Librel dari BASF yang saya pakai, mengandung 7% Fe murni dalam kandungan senyawanya. Itu yang harus dijadikan acuan. Nah, untuk kebutuhan aquaponik sendiri, disarankan untuk men-dosing 2 ppm dari seluruh jumlah air setiap tiga minggu.

Sebagai contoh:

1. Umpamakan total jumlah air di system kita berjumlah 1,000 liter (ini cuma contoh saja, ya, supaya bisa dihitung dengan mudah).
2. Kalau dibutuhkan 2 ppm per tiga minggu, 2 ppm dari 1,000 liter air adalah 2 gram Fe (murni) per 3 minggu. TAPI, ini Fe murni, ya, yang tidak tersedia untuk tanaman.
3. Kalau Fe-Dp Librel mengandung 7% Fe, maka jumlah tepung yang diperlukan adalah: 100/7 * 2 gram = 28.5 gram per 3 minggu.
4. Ini berarti, untuk system yang berjumlah total air 1000 liter, diperlukan 494 gram Fe-DPTA dalam setahunnya.

Semoga membantu. Kalau saya pribadi sih, saya akan mencoba dengan 2 ppm per 3 minggu. Terus diturunin secara bertahap, sampai titik di mana hampir chlorosis. Pada saat itulah menjadi acuan konsentrasi Fe yang diperlukan systemku secara khusus.

Wednesday, 21 September 2016

Belajar Bareng Kedaulatan Pangan #1 - 2016/2017


insyaAllah, kegiatan Belajar Bareng di Madrasah Sirojul Wildan, Yayasan Al-Misbah Untuk Agenda tanggal 24 dan 25 September adalah :

  1. Perkenalan dengan peminat baru (terutama kelas 8,9 dan 10) kegiatan belajar bareng kewirausahaan sosial di Madrasah
  2. Analisa kemajuan sistem aquaponik Pelangi Al-Misbah 004
  3. Analisa kemajuan sistem hidroponik Pelangi Al-Misbah 002
  4. Diskusi persiapan perakitan Modul Hidroponik #PelangiAlMisbah 003 , http://payitforward.negeripelangi.org/2016/09/modul-hidroponik-pelangialmisbah-003.html
  5. Nonton Bareng (Malam Hari) : 
    1. Nouman Ali Khan : Islam dan Ego, https://www.youtube.com/watch?v=xtjwtmjbOKE
  6. Mempelajari berbagai desain aquaponik dan hidroponik yang di dapat dari 3D Warehouse Google Sketchup
  7. Mengambil hasil tryout kelas 12 untuk dianalisa

Jika ada yang mau bergabung, silahkan ....

Friday, 2 September 2016

Pasca Panen : Ikan Asin Lele

Ikan Asin Lele, Foto Oleh : Rusdy Hidyatmojo‎


Tips ini ditulis oleh Pakdhe Rusdy Hidyatmojo‎ :

Ikan asin adalah salah satu metode pengawetan ikan yang kuno. Meskipun ''kurang sehat'', karena saya sukarasanya dan ada ikan akuaponik berlebih akhirnya coba-coba bikin. Hasilnya, mirip ikan asin.... :D . Bagi yang ingin coba2 juga, begini cara saya: 

  1. Bersihkan ikan, dan tiriskan. Saya pakai ikan lele filet boneless, skinless. 
  2. Susun ikan dalam wadah non metal (saya pake toples plastik) dengan susunan garam, ikan, garam ikan dan paling atas garam. 
  3. Diamkan semalam dalam lemari ess. 
  4. Cuci dengan air mengalir dan tiriskan. 
  5. Keringkan dengan oven sampai kering. Semoga bermanfaat

Monday, 15 August 2016

Belajar Bareng Kedaulatan Pangan #0 - 2016/2017

insyaAllah, kegiatan Belajar Bareng di Madrasah Sirojul Wildan, Yayasan Al-Misbah, akan mulai rutin diselenggarakan lagi.

Jika ada yang mau bergabung, silahkan ....

Untuk Agenda tanggal 13 dan 14 Agustus besok adalah :
  1. Silaturahmi
  2. Membeli bahan baku untuk sistem aquaponik mini dengan Ember dan Hidroponik 4 Gully
  3. Nonton Bareng : 
    1. Nouman Ali Khan : Jangan Menghina Sesama , https://www.youtube.com/watch?v=1X3VQUNsDyc
    2. Film Dokumenter Desainer Kampung, https://www.youtube.com/watch?v=A2Sm_Dqn2rI
    3. Film Dokumenter, Food Inc
  4. Membahas Silabus Belajar Bareng Kedaulatan Pangan, http://silabus.openthinklabs.com/2016/05/belajar-bareng-kedaulatan-pangan-i.html
  5. Diskusi Persiapan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Monday, 11 July 2016

DIY Aquaponik yang Dibuat oleh Pengguna Sketchup

Status : Draft

Para pengguna sketchup cukup banyak yang sudah mendesain sistem aquaponik, alhamdulillah, mereka mempublikasikan hasil kerjanya di 3D Warehouse Sketchup, bisa dilihat di [1].



Semoga bermanfaat.

Referensi

  1. Desain Sistem Aquaponik di 3D Warehouse Sketchup, https://3dwarehouse.sketchup.com/search.html?q=aquaponic&backendClass=entity

Thursday, 9 June 2016

C/N Ratio

Status : Draft

Oleh : Henri Wiratsongko

Bioflok punya goal yg berkebalikan dgn mineralisasi. Jk bioflok itu bertujuan agar rasio C/N sebesar2nya, tp mineralisasi justru agar C/N kecil, harus dibawah 30, bahwa itu jg knapa bioflok tdk bisa dikoneksikan utk aquaponik. Tambahan : Untuk kondisi normal kolam, rasio C/N masih rendah dibawah 20, yg menjadikan tinggi itu jk ada penambahan bahan Karbon/zat tepung dari luar, seperti tapioka, molasse, dll. Lihat di komentar



Tuesday, 24 May 2016

Aquaponik tidak lebih murah daripada hidroponik AB Mix

Catatan dari BBQ :  
Tulisan dari Pak Indra Gunawan ini merupakan tantangan bagi kita, para praktisi aquaponik, mudah-mudahan, jika ada salah satu anggota BBQ yang bisa beraquaponik sampai level komersial, atau bisa lebih murah dari hidroponik, dapat berbagi analisa usahanya dan detail SOP nya, muda-mudahan.



Oleh : Pak Indra Gunawan


Saya sebenarnya tidak kepingin menulis ini, tapi, karena sudah ditanya berkali-kali, saya merasa harus menerangkan dengan jelas bahwa adalah tidak benar kalau ada yang bilang aquaponik lebih murah daripada hidroponik, kalau dihitung secara teliti, biaya pembesaran ikannya dan cara pembesaran ikan yang dibutuhkan aquaponik. Memang, secara sekilas, kelihatannya secara logis, aquaponik seharusnya lebih murah dari hidroponik, khan "cuma" memakai kotoran ikan. Tetapi, itu logika orang yang tidak mengetahui aquaponik secara baik dan benar. Di bawah ini, saya akan jabar alasannya satu per satu.

1. Tumbuhan aquaponik tidak bisa hidup dengan “cuma” sembarang kotoran ikan. Itu persepsi yang sangat salah. Tumbuhan aquaponik sama saja dengan tanaman tanah maupun hidroponik, tetap membutuhkan ke 14 unsur yang sama. Kalau kotoran ikan tidak mengandung semua unsur-unsur yang diperlukan, akan terjadi defisiensi. Itu sebabnya kenapa, masalah newbie-newbie yang sangat sering ditemukan di forum-forum aquaponik adalah masalah defisiensi. Oleh karena itu, ikan-ikan di aquaponik membutuhkan makanan yang benar-benar komplit unsur-unsurnya, akibatnya, ikan-ikan tersebut tidak bisa diberi makanan alternatif yang murah saja, tetapi haruslah diberi makanan pellet yang terbaik. Dengan harga pellet seperti itu di daerah saya lebih dari 300 ribu rupiah per karung 30 kg, dan FCR ikan nila di sistem RAS yang dibutuhkan aquaponik setinggi 1.8 (nanti diterangkan lagi di bagian 2), biaya makan untuk ikan nila saja adalah 18,000 rupiah per kg ikan! Itu baru makan saja, ya, tidak termasuk biaya listrik, tenaga kerja dan lain-lain. Akibatnya harga produksi ikannya menjadi jauh lebih tinggi dari peternak biasa, yang sering mengandalkan pakan alternatif seperti roti bs, sosis bs, ayam tiren dll. Jadi, akibat tanaman aquaponik, kita menjadi tekor di biaya produksi ikannya. Sekali lagi, ini karena pakan alternatif sering sekali tidak mengandung semua unsur-unsur yang diperlukan tanaman secara komplit. 

2. Masih berhubungan dengan bagian 1, untuk supaya tanaman bisa mendapat nutrisi yang baik, kotoran ikan yang menjadi nutrisinya, haruslah masih mengandung kadar-kadar yang cukup tinggi, terlebih-lebih di unsur nitrogen. Oleh karena itu, satu-satunya proses pemeliharaan ikan yang dianjurkan di aquaponik adalah RAS (recirculating aquaculture system). Oleh karena itu, nitrogen yang tersedia di pellet tidak bisa didaur ulang seperti dalam system bioflok, karena dibutuhkan oleh tanamannya. Itu menyebabkan nilai FCR yang tinggi, dan kalau di nila, riset-riset di universitas-universitas dunia telah membuktikan membutuhkan FCR setinggi 1.8, kalau pemeliharaan baik. Kalau tidak, bisa lebih tinggi lagi. Ini mengakibatkan harga pakan ikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan system peternakan ikan yang lain yang lebih efisien, contohnya system bioflok. Ini, sekali lagi, mengakibatkan kita tekor di biaya produksi ikan aquaponik dibandingkan dengan peternakan ikan lainnya.

3. Karena proses yang diperlukan untuk aquaponik adalah RAS, biaya operasional lain-lainnya juga lebih tinggi dibandingkan dengan peternakan ikan lainnya, contohnya di keramba apung, kolam air mengalir dll. RAS membutuhkan pemakaian listrik yang cukup tinggi, termasuk di pompa air yang harus mengalirkan air sebanyak minimal seluruh isi kolam dalam waktu satu jam. Dan, aerasi udara juga diperlukan tinggi, karena selain untuk ikan, juga dibutuhkan untuk bakteri-bakteri pengurainya. Untuk RAS yang sehat, menurut Paul Van Der Werf, ahli aquaponik yang paling terpercaya, dan pen-design dari farm-farm aquaponik terbesar di dunia, dibutuhkan 1.5 watt terpasang per kg ikan yang diproduksi pertahun hanya untuk aerasi saja. Jadi bisa dibayangkan berapa jauh lebih banyak pemakaian listrik untuk system pembesaran ikan di aquaponik dibandingkan dengan peternakan ikan lainnya seperti tambak air berjalan, keramba dll. Sekali lagi, ini membuat kita akan tambah tekor lagi di biaya produksi ikan aquaponik dibandingkan dengan peternakan ikan lainnya.


4. Meskipun kita tidak membutuhkan lagi nutrisi tambahan seperti AB Mix untuk tanamannya, tanaman aquaponik tidak bisa mengandalkan system hidroponik yang paling efisien seperti NFT, dikarenakan kotoran ikan halus yang masih terkandung di dalam air sering bisa menutup jalur air di akar-akar tanaman di NFT dan mengakibatkan air jauh lebih tinggi daripada keharusan NFT yaitu sekitar 6 mm saja. Itu alasannya kenapa aquaponik lebih mengandalkan system-system yang tidak lagi dipakai oleh hidroponik komersial, seperti rakit apung dan growbed, yang jauh kurang sensitif dibandingkan NFT. Kedua system ini membutuhkan listrik yang jauh lebih besar daripada system hidroponik NFT yang lebih efisien, di growbed dibutuhkan jumlah debit air tertentu supaya bell siphonnya bisa bekerja baik, dan di rakit apung untuk aerasi yang cukup banyak. Biaya listrik tambahan tersebut mengurangi keuntungan dari menghemat dari sisi AB Mix. Contoh pemakaian listrik di rakit apung yang 200 m2 saja adalah sekitar 1,000 watt.


5. Karena system rakit apung dan growbed yang disebut di atas membutuhkan jumlah air yang jauh lebih banyak dibandingkan NFT (bisa sampai 10 kali lebih banyak), ketika tanaman aquaponik mengalami kekurangan unsur, penambahan unsur-unsur tersebut menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hidroponik. Dan, secara umum, sudah diketahui bahwa aquaponik sering sekali kekurangan Fe, K dan Ca. Dengan sendirinya penambahan biaya tersebut mengurangi lagi keuntungan dari menghemat dari sisi AB Mix.

6. Karena pemakaian system yang tidak seefisien NFT, dan juga karena kadar kandungan nutrisi di aquaponik lebih rendah daripada hidroponik, adalah umum kalau hasil aquaponik jarang bisa sebesar hasil dari hidroponik. Ini mengakibatkan keuntungan yang diterima lebih kecil dibandingkan dengan hidroponik.


7. Kompleksitas dari menyeimbangkan system seperti aquaponik adalah jauh lebih tinggi daripada hidroponik, akibatnya kita tidak bisa sembarangan memasukkan orang, dan pekerja yang baik, pastilah membutuhkan gaji yang lebih besar. Akibatnya, biaya tenaga kerja menjadi melambung dan mengalahkan hidroponik.

Dengan point-point di atas, kemudian ditotalkan baik perikanan maupun tanamannya, kelihatan sekali biaya operasional aquaponik adalah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peternakan ikan konvensional dan pertanian hidroponik, meskipun tanpa kebutuhan AB Mix secara keseluruhan. Itu alasannya kenapa saya katakan “adalah tidak benar kalau ada yang bilang aquaponik lebih murah daripada hidroponik”.

Pernah perhatikan kenapa tanaman-tanaman aquaponik sering lebih kerdil dan lebih kurang dari sisi warna dibandingkan dengan hidroponik (kecuali hasil saya atau hasil Pak Stephanus Nanang Dwianto)? Alasannya adalah karena orang-orang tersebut berusaha menghemat dari pernyataan-pernyataan yang saya sebut di atas. Atau, pernah perhatikan kenapa tanaman yang sering ditunjukkan adalah kangkung? Ini karena kangkung merupakan tanaman yang paling mudah ditanam DAN merupakan tanaman air yang tidak membutuhkan aerasi tambahan. Coba saja minta dibuktikan untuk tanaman Rex atau Theodore. Pasti lain deh dibandingkan dengan hasil hidroponik dalam waktu yang sama.


Lalu, kenapa masih saja ada orang-orang yang ngotot bahwa aquaponik lebih murah? Alasan utamanya adalah karena orang-orang tersebut bisa mengambil keuntungan pribadi dari sisi lain, contohnya, menyediakan “training”, meyediakan “konsultasi” ataupun menyediakan bibit, contohnya bibit ikan. Saya sih nggak keberatan mereka melakukan itu, saya keberatan ketika mereka menyebarkan janji-janji muluk yang tidak bisa dipenuhi. Bagi saya, itu akan merusak nama baik aquaponik di masa depan.

Friday, 15 April 2016

DIY Aquaponik untuk Lahan Sempit

Tinggal di kontrakan bukan halangan untuk beraquaponik, berikut beberapa contoh instalasi Aquaponik yang dikumpulkan dari berbagai sumber, untuk inspirasi kita bersama.

Mini Barrel Ponics
Aquaponik Mini dengan Kolam Bundar
Vertikultur Aquaponik

Saturday, 19 March 2016

Aquaponic at MIT

Status : Draft

Catatan kecil ini, mencoba mengamati perkembangan penelitian atau aktivitas lainnya terkait Aquaponic  di MIT

Referensi

  1. Sustainable Agriculture, Aquaponics, http://12.000.scripts.mit.edu/mission2014/solutions/aquaponics
  2.  Aquaponics : community and economic development, https://dspace.mit.edu/handle/1721.1/67227
  3. Aquaponic Game, https://scratch.mit.edu/projects/31596222/

Thursday, 18 February 2016

Pemipaan : Berkenalan dengan Uniseal

Status : Draft


Sumber Gambar : Fu Yung, BBQ
Salah seorang anggota BBQ, Pak Gideon , telah berhasil memproduksi unisesal sendiri, berikut penjelasan singkat Pak Gideon bagaiaman proses pembuat seal :

Bahan baku biasanya beli dari perusahaan pembuat compound rubber, sesuai jenis dan kekerasan yg diinginkan. Compound rubber berupa lembaran dg ketebalan tertentu sesuai permintaan, kemudian dipotong2 sesuai berat yg diinginkan, dimasukkan ke dalam molding yg telah dipanaskan sampai 170°C, kemudian dipress selama 2 menit sehingga compound ter vulkanisasi dengan sempurna, molding dibuka dan produk sdh jadi

Lain halnya dengan Pak Soni Astranto, beliau membuat seal dengan memanfaatkan potongan selang ukuran 1 inch.


Saya mencoba buat sendiri seal menggunakan potongan selang ukuran 1". Paralon utama dilubangi dg mata bor 1" (atau 25 mm), lalu potongan selang dimasukkan ke dalam lubang tadi. Selanjutnya paralon 1/2" disodokkan ke dalam selang. Hasilnya tidak mengecewakan, lumayan buat alternatif.
- Pak Soni Astranto, BBQ