Pada dasarnya, banyak kesamaan antara hidroponik dan aquaponik. Sama-sama membesarkan tanaman tanpa tanah, dan nutrisi diberikan melalui media air. Tetapi, antara hidroponik dan aquaponik juga mempunyai perbedaan yang berdasar:
1. Hidroponik merupakan system menanam tumbuhan dengan nutrisi yang dibuat dan diberikan secara terpisah, dan disampaikan melalui air, sedangkan aquaponik menggabungkan system yang sama yang dari hidroponik dengan system pemeliharaaan ikan, atau aquaculture. Aquaponik memanfaatkan kotoran yang dikeluarkan ikan, dan diurai dan diubah oleh beberapa jenis bakteri melalui proses nitrifikasi, untuk menjadi nutrisi bagi tanamannya. Tetapi, perlu dicatat bahwa ada sedikitnya 3 unsur yang tidak dapat dipenuhi oleh kotoran ikan saja, meskipun diberi makanan ikan yang paling sehat sekalipun. Secara teoritis, aquaponik lebih menguntungkan, tetapi.... lihat di perbedaan-perbedaan yang di bawah ini juga.
1. Hidroponik merupakan system menanam tumbuhan dengan nutrisi yang dibuat dan diberikan secara terpisah, dan disampaikan melalui air, sedangkan aquaponik menggabungkan system yang sama yang dari hidroponik dengan system pemeliharaaan ikan, atau aquaculture. Aquaponik memanfaatkan kotoran yang dikeluarkan ikan, dan diurai dan diubah oleh beberapa jenis bakteri melalui proses nitrifikasi, untuk menjadi nutrisi bagi tanamannya. Tetapi, perlu dicatat bahwa ada sedikitnya 3 unsur yang tidak dapat dipenuhi oleh kotoran ikan saja, meskipun diberi makanan ikan yang paling sehat sekalipun. Secara teoritis, aquaponik lebih menguntungkan, tetapi.... lihat di perbedaan-perbedaan yang di bawah ini juga.
2. Hidroponik berhadapan dengan satu species saja, yaitu tanamannya. Sedangkan aquaponik harus menjaga kestabilan antara minimal 4 species yang berbeda, tanamannya, ikannya, dan minimum dua species bakteri yang berbeda. Dan masing-masing species tersebut menuntut pH optimal yang berbeda! Oleh karena itu, tingkat komplesitas aquaponik menjadi jauh lebih tinggi.
3. Hidroponik mempunyai paradigma steril, segala sesuatu diusahakan steril, termasuk media tanamnya, bahkan tidak jarang, media tanam yang bisa dipakai ulang seperti hydroton, disterilisasi dengan peroksida contohnya, sebelum dipakai ulang. Aquaponik tidak bisa melakukan hal yang sama, karena aquaponik sangat bergantung kepada bakteri-bakteri berharganya. Oleh karena itu, jauh lebih mudah bagi pelaku hidroponik untuk menjaga tanamannya dari masalah mikroorganisma daripada pelaku aquaponik. Demikian juga dalam menghadapi hama dan penyakit, pengusaha hidroponik hanya perlu mempertimbangkan tindakan yang dliakukan terhadap satu species, yaitu tanaman itu sendiri. Sedangkan aquaponik perlu mempertimbangkan dampaknya ke ikan dan bakteri-bakteri yang dibutuhkannya. Salah semprot mati semua. :D
4. Hidroponik juga mempunyai range yang "memaafkan" yang cukup besar, karena harus memperhatikan satu species saja. Sedangkan aquaponik harus selalu mencari yang paling optimum untuk seimbang dari species-species yang ada, oleh karena itu aquaponik lebih menuntut ketelitian dan ketelatenan. Resiko kegagalan jauh lebih besar di aquaponik.
4. Hidroponik juga mempunyai range yang "memaafkan" yang cukup besar, karena harus memperhatikan satu species saja. Sedangkan aquaponik harus selalu mencari yang paling optimum untuk seimbang dari species-species yang ada, oleh karena itu aquaponik lebih menuntut ketelitian dan ketelatenan. Resiko kegagalan jauh lebih besar di aquaponik.
5. Hidroponik bisa memacu pertumbuhan tumbuhan dengan memaksa nutrisi setinggi mungkin asalkan tidak sampai tumbuhannya OD saja, bahkan itu merupakan dorongan yang terpenting dari hidroponik, sehingga bisa menghasilkan hasil yang optimum dalam waktu yang secepat-cepatnya. Selain itu, di hidroponik, jumlah kepekatan bisa diatur untuk disesuaikan dengan yang optimum untuk umur sang tanaman. Itu tidak bisa dilakukan di aquaponik, karena paradigma aquaponik justru menjaga keseimbangan. Sedapat mungkin seluruh system dijaga untuk tetap stabil dan tidak berubah.
Pada prinsipnya, di hidroponik khusus memperhatikan tanaman saja, dijaga steril dan dibuat keadaaan yang paling optimum untuk pertumbuhannya, sehingga mencapai hasil yang paling maximal. Di aquaponik, dibutuhkan keseimbangan berbagai species, minimal empat, tanaman, ikan, dan minimum dua jenis bakteri (bisa lebih) yang tuntutannya berbeda-beda, sehingga di aquaponik yang dikejar bukan maximal (terlebih-lebih di tumbuhannya) tetapi lebih ke optimal. Aquaponik mungkin lebih "menguntungkan" secara finansial, kalau berhasil dilakukan dengan benar, tetapi juga menuntut komplesitas yang jauh lebih tinggi, dan resiko yang lebih tinggi, sehingga biaya bisa menjadi lebih tinggi, dan keuntungan belum tentu menjadi lebih baik, pada akhirnya.
Yang manakah harus dipilih? Hidroponik atau aquaponik? Pada dasarnya, sangat tergantung orangnya, apa yang dikejar, atau apa yang dibutuhkan konsumennya, kalau itu adalah suatu yang komersial. Kalau yang dikejar adalah waktu yang terpendek dan hasil tanaman yang terbaik, kemungkinan hidroponik menjadi pilihan. Demikian juga kalau yang dikejar adalah simplisitas, hidroponik pasti lebih menarik. Tetapi, kalau kontinuitas yang dicari, atau bahkan tantangan yang kompleks, aquaponik menjadi lebih menarik. Jadi, terserah anda, manakah yang lebih menarik? :)
Referensi
- Lettuce (Lactuca sativa L. var. Sucrine) Growth Performance in Complemented Aquaponic Solution Outperforms Hydroponics, http://www.mdpi.com/2073-4441/8/10/467/htm
Sya sdh mulai berhidroponik sekedar hobi sistem wick lumayan untuk keluarga,tapi sawi saya tumbuhnya gak normal
ReplyDeletemantaaabs... banyak beri manfaat ilmu
ReplyDeleteTerimakasih Informasinya bro, jadi mikir 2x buat berpindah ke Akuaponik.
ReplyDelete